Gresik, Sekilasmedia.com – Program CFW (Cash for Work) atau BPM (Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat) dalam masa pendemi Covid-19 dinilai memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Terutama bagi masyarakat terdampak Covid-19 yang mengalami putus hubungan kerja (PHK) maupun masyarakat yang mengalami penurunan atau bahkan kehilangan pendapatan.
Masyarakat sangat terbantu dengan hadirnya program CFW, yakni bantuan tunai dalam bentuk upah tenaga kerja kepada masyarakat terdampak Covid-19 yang kehilangan mata pencaharian.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk percepatan pemulihan perekonomian masyarakat untuk mempercepat pemulihan kondisi sosial dan ekonomi pasca covid-19, khususnya di perkotaan.
Membantu pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan daya beli masyarakat terdampak Covid-19, serta terpelihara dan berfungsinya aset infrastruktur melalui pemeliharaan dan perbaikan yang dibangun program KOTAKU maupun Program IBM lain melalui swakelola masyarakat (BKM/LKM).
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani atau biasa disapa Gus Yani, saat menghadiri serahterima BPM CFW dan Program KOTAKU di Pendopo Kabupaten Gresik mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik sangat berterima kasih atas program yang memiliki manfaat yang luar biasa bagi masyarakat ini.
Sebab menurut Gus Yani, program ini merupakan program pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
“Kami selaku pemerintah Kabupaten Gresik sangat berterima kasih dengan adanya program ini. Ada dua hal yang berdampak bagi masyarakat dan pemerintah. Pertama, perhatian yang serius terhadap insftatsruktur untuk penanganan kawasan kumuh khususnya di perkotaan. Yang kedua adalah jaring pengamanan sosial di masa pandemi Covid-19 berupa Cash For Work lapangan kerja padat karya yang dilakukan oleh warga sekitar,” kata Gus Yani pada Rabu (22/12/2021).
Untuk mendukung pemeliharaan infrastruktur pemukiman, bantuan pemerintah kepada masyarakat atau BPM Cash For Work program KOTAKU tahun anggaran 2021 berupa pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur lingkungan menyasar pada 15 desa / kelurahan dengan total anggaran senilai Rp. 4,5 Milyar rupiah. 15 Desa / Kelurahan tersebut tersebuar di Kecamatan Gresik, Kecamatan Kebomas, Kecamatan Manyar dan Kecamatan Driyorejo.
“Ini adalah bentuk kepedulian yang sangat luar biasa. Program ini bisa di contoh sistemnya. Bila perlu bantuan keuangan di desa bisa dilakukan seperti ini. Berharap tahun 2022, Gresik kembali diberi kesempatan mendapatkan program CFW kembali,” pungkas Gus Yani. (rud)